Musim hujan
tak kunjung berhenti, seakan ingin menelan cahaya mentari di bumi. Wajar memang
, karena ini adalah bulan November, bulan dimana hujan akan turun lebat di bumi
khatulistiwa. Seorang gadis masih saja termenung di depan jendela kamarnya
sambil sesekali menggapai rintikan hujan yang turun dari atas atap rumahnya.
Pandangannya kosong, entah apa yang ada dipikirannya sampai-sampai suara ribut
diluar kamarnya tidak bisa mengganggu lamunannya. Tisya Talita, itulah nama gadis berjilbab yang
kini termenung di jendela kamarnya, dia baru saja menginjak usia 16 tahun
sekitar sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 15 oktober. Dan pada tanggal itu
pula Tisya memantapkan hati untuk berhijab. Kedua orangtuanya sangat menyetujui
keputusan putri bungsunya itu, begitu pula dengan Tino satu-satunya kakak laki-laki Tisya yang kini sudah menjadi
seorang mahasiswa di universitas negeri di kotanya.
Disaat Tisya asik termenung, suara ketukan pintu
terdengar beberapa kali, namun suara tersebut tidak bisa membuyarkan lamunannya
sedikit pun. Hingga si pengetuk pintu yang ternyata ibunya, masuk dan
menghampiri putrinya. “Tisya.. hello..” kata ibunya sambil melambai-lambaikan
tangannya di depan wajah Tisya. “Eh, mama.. ngagetin Tisya aja “ , sahut Tisya
terkejut dan lamunannya hilang seketika. “Kamu kenapa sayang ?? kok ngelamun
gitu ?”, Tanya ibunya lembut. “Nggak kenapa-napa kok ma, hanya pengen ngelamun
aja “, elak Tisya gugup, “ouh ya udah, ayo turun kita makan siang.. dari tadi
pagi kan kamu belum makan ”, ajak ibunya sambil mendorong lembut anaknya keluar
kamar.
Malam yang dingin, Tisya kembali
termenung dan sesekali menggumamkan sesuatu. “Apa yang harus aku katakana ya ?”
gumamnya pelan sambil mengetukkan
jari telunjuknya dimeja belajar. Tisya
ternyata berpikir bagaimana menolak seorang cowok, karena kemarin malam,
tepatnya malam minggu dia ditembak melalui sms oleh teman sekelasnya yang
bernama Nicky, cowok serba lumayan, baik dari wajah maupun otaknya. Tisya ingin
menolak cinta Nicky bukan karena dia tidak menyukai Nicky, tetapi karena dia
sudah berprinsip untuk tidak berpacaran selama sekolah karena menurutnya akan
mengganggu konsentrasi dalam belajar. Tisya masih belum memberikan jawaban atas
penyataan Nicky, padahal besok, hari senin, Tisya pasti akan bertemu dengan
Nicky karena mereka satu kelas. Itulah yang membuat Tisya merasa resah.
Ketika Tisya memikirkan hal tersebut,
tiba-tiba handphonenya berbunyi menandakan ada sms masuk. Dengan malas Tisya
mengambil handphonenya yang berada diatas tempat tidur. Mata Tisya langsung
membulat ketika melihat nama siapa yang tertera dilayar handphonenya. ‘NIKCY’,
gumamnya. Dengan perlahan Tisya pun membuka pesan singkat yang dikirim Nicky.
Kau
tak kan pernah sadari
Betapa
ku mencintaimu
Kau
yang selalu aku inginkan
Kau tak kan pernah mengerti
Betapa ku menyayangimu
Kau yang selalu aku dambakan
Deg,, Tisyan tertegun membaca is isms Nicky
yang merupakan lirik lagu D’masiv dengan judul ‘Diam Tanpa Kata’. Ada perasaan
lain yang menyelimuti hatinya, tapi buru-buru dia tepis dengan terus mengingat
prinsip yang dia tanamkan. Tisya ragu untuk membalas atau tidak sms yang
dikirim Nicky untuknya karena dia tidak mau berbuat kesalahan. Setah berpikir
cukup lama, Tisya akhirnya membalas sms Nicky.
>D’Masiv
– Diam Tanpa Kata ^^
Tak
lama kemudian, Tisya mendapat balasan lagi.
Ku
ingin kau tahu diriku disini menanti dirimu..
Meski
ku tunggu hingga ujung waktuku..
Dan
berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya..
Deg,,,
lagi-lagi perasaan itu dating dengan sendirinya, Tisya tersenyum simpul membaca
sms itu dan mulai mengetik sesuatu untuk membalas sms tersebut.
>Ungu –
Cinta Dalam Hati
Setelah
sms itu terkirim, Nicky tak kunjung membalas dan Tiaya memutuskan untuk berlayar
ke dunia mimpi “good nite” gumamnya pelan.
****
“Hmm,, beres,,” , kata Tisya kepada
dirinya sendiri karena dia sudah selesai memakai jilbab putihnya. Dengan senyum
manis, Tisya menghampiri neja makan yang telah dihuni pleh papa, mama, dan
kakaknya. “Kenapa nih,, pagi-pagi udah m,enebar senyum” , ledek Tino sambil
mengoleskan selai stoberi ke roti tawar. ‘Nggak,, pengen senyum aja,, hee”
jawabnya santai, lalu Tisya dengan gesit mengambil roti kakaknya yang telah
berlapis selai stroberi. “Hei,, itu roti kakak syaaa,,” sahut Tino jengkel
dengan kebiasaan adiknya yang suka mengambil makanannya setiap kali sarapan.
“Makasih ya kak,, ma, pa, Tisya pergi dulu ya.. Assalamu’alaikum.. “ sahutnya
santai tanpa merasa bersalah. “Wa’alaikumsalam”, jawab mama papanya serempak,
Tino mengambil roti lagi dengan jengkel.
****
Hari ini, Tisya sudah memutuskan
untuk mengatakan langsung kepada Nicky tentang penolakan cintanya, walaupun ada
rasa berat didalam lubuk hatinya, setelah beberapa jam menerima pembelajaran
dari guru Bahasa Indonesia dan guru Fisika, istirahat pertama pun tiba. Tisya
sudah bersiap-siap untuk berbicara langsung dengan Nicky. Ketika teman-teman
dikelas sudah pergi ke kantin hanya beberapa yang tinggal di kelas, termasuk
Tisya dan Nicky. Tisya pun memberanikan diri mendekati Nicky. “Ehem.. boleh aku
bicara sebentar sama kamu Nic ?”, sahut
Tisya membuka pembicaraan. “iya,, mau ngomong apa Tis?” , jawab Nicky datar
seolah tidak terjadi apa-apa antara mereka berdua. “Aku… aku.. nggk bisa nerima
kamu Nic, bukan karena aku nggk suka sama kamu, tapi karena aku tidak mau
berpacaran terlebih dahulu sebelum selesai sekolah, jadi bisa kan kalau kita
hanya berteman?? “ , kata Tisya sesantai mungkin, karena dia juga gugup untuk
mengatakan itu semua. Seketika suasana menjadi hening, baik Tisya maupun Nicky
tidak ada yang berbicara.
Sekitar 2 menit kemudian, akhirnya
Nicky membuka mulut untuk menanggapi jawaban Tisya. “Makasih udah jujur Tis,
aku… hem.. kita berteman saja” , katanya agak tertahan dan lagi ekspresi yang
ditunjukannya masih saja datar. “Ya udah Tis, aku ke toilet dulu ya..” , kata
Nicky tiba-tiba..., dia pun pergi meninggalkan Tisya yang masih bingung dengan
ekspresi Nicky.
****
Sejak hari itu, hari dimana Tisya
menolak Nicky. Tisya tidak lagi mendapatkan sms lirik lagu romantis yang biasa
Nicky kirimkan. Sudah sekitar seminggu, handphone Tisya tidak dikejutkan lagi
oleh nada dering sms yang biasa datang dari Nicky. Di kelas oun Tisya jarang
berinteraksi dengan Nicky, kecuali membiacarakan tugas kelompok jika mereka
satu kelompok. Kadang Tisya merasa kesepian melihat handphonenya yang kini
jarang sekali berbunyi.
Hari ini hari rabu, dimana kelas
Tisya akan melakukan olahraga. Disaat suasana rebut oleh sorakan teman-temannya
untuk menyemangati perlombaan lari, Tisya hanya duduk diam diatas rerumputan
sambil mencabuti rumput-rumput yang tak bersalah. “Lin, kamu tau nggak kenapa
hari ini Nicky nggak masuk sekolah? Soalnya kan kamu teman sebangkunya “ ,
Tanya salah satu teman Tisya yang bernama Dhini kepada teman disebelahnya
Allin. Tisya yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka pun mencoba
menguping.
“Sebenernya aku juga nggak tau pasti
sih Din, tapi kata Dirly teman akrabnya, Nicky lagi melakukan kemotherapy “ ,
jawab Allin serius. “Kemotherapy apa? Emangnya Nicky sakit apa ?”, Tanya Dhini
bertubi-tubi karena dulu dia pernah suka dengan Nicky, tetapi ditolak Nicky dan
akhirnya Dhini melampiaskan kekecewaannya dengan menerima penyataan cinta dari
Jony. Alhasil sekarang Dhini dan Jony berpacaran walaupun mereka sering sekali
bertengkar.
“Hmm.. kalau tentang penyakitnya aku
tidak kurang tau juga Din, soalnya ketika aku mau nanya’in penyakitnya, Dirly
keburu pergi” , jawabnya sedikit kecewa. Tisya yang dari tadi menguping
pembicaraan Dhini dan Allin menjadi khawatir tenyang keadaan Nicky, dan dia
memutuskan untuk bertanya langsung kepada Dirly yang kelasnya berbeda dari
Tisya dan Nicky.
****
Sepulang dari sekolah , Tisya
langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, rencananya untuk bertanya
kepada Dirly gagal, karena pada jam istirahat, pelajaran Biologi mengambil jam istirahat untuk melakukan praktikum di
kelas Tisya. Sekitar setengah jam Tisya merenggangkan ototnya di tempat tidur,
dia teringat sesuatu, “Ya Allah,, aku belum solat dzuhur” , kagetnya pada diri
sendiri. Dia pun segera pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu’ dan
setelahnya melaksanakan sholat dzuhur. Tepat setelah salam, handphone Tisya
berbunyi , Tisya berdoa sebentar dan setelahnya dia menggapai handphone nya
yang berada di di meja belajar. Masih dengan mengenakan mukena, Tisya membuka
pesan singkat yang ternyata dari seseorang yang selama ini dia rindukan
“Nicky..”, jeritnya tertahan.
Dirimu
dihatiku..
Tak
lekang oleh waktu..
Meski
kau bukan milikku..
Intan
permata yang t’lah pudar..
Tetap
bersinar..
Mengusik
kesepian.. jiwaku..
Tisya
merasa sedih ketika membaca lirik lagu yang dikirim Nicky, entah kenapa
airmatanya menetes dengan sendirinya. Dengan tetap meneteskan air bening di
matanya, Tisya pun membalas sms Nicky.
>Kerispatih
– Tak Lekang Oleh Waktu
Setelah
beberapa menit yang seperti berjam-jam bagi Tisya, akhirnya Nicky kembali
membalas smsnya.
Dan
bila.. ku jauh darimu..
Maka
izinkanlah diriku..
Memeluk
erat bayangmu..
Dan
bila.. ku kan datang kembali..
Sambutlah
ku dengan senyummu cinta..
Dan
bila….
Sakit..
rasa yang kini tertambat dihati Tisya saat menggumamkan lirik lagu ‘Dan Bila -
Second civil’ ini, baginya lagu ini memberikan makna yang menyedihkan.
Dan
Bila – Second Civil T.T
Lagi-lagi
hanya kalimat itu yang diketik oleh Tisya untuk mengungkapkan isi hatinya.
Setelah menunggu hingga setengah jam, balasan yang dinanti Tisya tak kunjung
tiba. Dia pun memilih untuk makan siang karena perutnya sudah memberontak untuk
diberi makan.
****
Seperti biasa, setelah memakai jilbab, Tisya bergegas pergi kesekolah untuk
menanyakan penyakit Nicky kepada Dirly. Tapi sayang, ternyata hari ini Dirly
tidak masuk sekolah. Dengan perasaan
kecewa
Tisya kembali ke kelasnya. Net, net,net.. bel berbunyi tapat pukul 07.00 dan
Tisya lagi-lagi termenung di tempat duduknya sambil memperhatikan bangku Nicky
yang berada di pojok depan. Setalah 10 menit berlalu, bu’ Nina guru kimia baru
memasuki kelas.
”Anak-anak, ibu akan menyampaikan
sebuah berita duka untuk kalian dan mungkin juga untuk seluruh sekolah yang
mengenal almahrum. Semalam teman kalian Nicky, telah kembali ke sisi Allah SWT.
Almahrum meninggal karena mengidap penyakit kanker paru-paru, hiks hiks” , kata
bu’ Nina sambil mengusap air matanya. Seluruh murid di kelas tampak sedih.
Tisya bergumam kecil ‘innalillahi wainnalillahi roji’un’, kemudian dia terdiam,
bulir-bulir bening mulai mengalir di pelupuk matanya. Rasa terkejut, sedih,
sakit, tercampur aduk menjadi satu di dalam hatinya. Nicky yang selam ini
mengacaukan hati dan pikirannya, yang selalu mengirimkan lirik lagu indah
untuknya, yang selalu tertanam dihatinya walaupun dia berusaha menyangkal, kini
telah tiada, pergi untuk selamanya meninggalkan Tisya dan teman-temannya dalam
kesedihan.
****
Tiga hari setelah kepergian Nicky,
tapi Tisya masih saja termenung dikamarnya, dia tidak ingin pergi ke sekolah.
Mama dan papanya serta kakaknya hanya bisa memberikan semangat moral untuk
Tisya. Mungkin Tisya membutuhkan waktu untuk menerima kenyataan yang ada.
“Tisya.. ada tamu untukmu nak ” , kata mamanya dari luar pintu sambil mengetuk
pintu kamar Tisya. “Masuk” , jawabnya singkat. Tamu tersebut ternyata Dirly,
“Hai Tisya,, boleh aku masuk?” , Tanya Dirly canggung. “Hmm”, jawab Tisya
dengan deheman.
“Aku kesini cumin mau memberikan
surat terakhir dari Nicky buat kamu “, kata Dirly sambil menyodorkan sebuah
surat dengan sampul biru. Tisya yang tadinya tidak peduli dengan kedatangan
Dirly kini berbalik dan mengambil surat yang diberikan Dirly. “Ya udah,, aku
pulang dulu ya Tis.” Sahut Dirly pamit. “Makasih ya” , kata Tisya dengan suara
bergetar. Setelah Dirly pergi, Tisya langsung membuka surat Nicky.
To. Tisya Talita (my
love)
Assalamu’alaikum
wr. Wb
Tisya..
aku tidak bisa menulis kata-kata romantic seperti para pujangga ataupun
penyair. Jadi, aku hanya bisa mengutip lirik lagu untuk mu.
Tisya..
aku suka kamu dari dulu, dari sebelum kamu pakai jilbab dan sampai kamu
memakai jilbab. Jujur, kamu semakin
cantik kalau memakai jilbab J
Tisya..
walaupun kamu menolak cintaku, aku akan tetap mencintaimu, menyayangimu, hingga
ujung waktuku.
Tisya..
maafkan aku jika aku pernah menyakitimu..
Tisya..
I Love You..
Wassalamu’alaikum
wr, wb
Nicky (your love)
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar